Uyun
(Mata Air) Nabi Musa Alaihissalam
Uyun berasal dari akar kata atau kata tunggalnya ‘ain
yang artinya mata air, berarti jika di jadikan dalam bentuk jama’ maka akan
menghasilkan makana jama’ yaitu: Mata-mata air Nabi Musa Alaihissalam
‘Uyun Musa terdapat dibeberapa tempat karena diketahui
Nabi Musa Alaihissalam termasuk Nabi
yang paling banyak berjalan dimuka bumi ini mulai dari Mesir, Plastina sampai
ke Yordania. Alquranul Karim juga banyak menceritakan kisah dakwah dan
perjalanan Nabi Musa Alaihissalam.
Oleh karena itu ‘Uyun Musa (Mata Air Musa AS) juga ada di Mesir, ada
di dekat Jabal Nebo sekitar 45 KM dai kota Amman ibu kota Yordania, atau
sekitar tujuh minit naik taxsi dari bukit Nebo. Bagi yang berdiri dari
ketinggian Jabal Neboakan dapat melihat ‘Uyun Musa (Mata Air Musa
AS). Demikian juga diceritakan ‘Uyun Musa AS ada di dekat Petra atau
lebih tepat disebut dengan Wadi Musa mengarah ke Aqobah atau laut putih (Bahrul
Abyadh) dan termasuk dalam otoritas pemerintahan Yordania di Provinsi
Ma’an, jarak tempuh dari kota Amman sekitar 45 KM. ‘Uyun Musa pada Wadi Musa AS menurut
orang-orang tempatan dulunya ada 12 mata air sesuai dengan yang diceritakan
dalam Alquranul Karim, namun sekarang dapat kita saksikan hanya tinggal tiga
mata air yang bersebelahan, bila kita garis akan berbentu seperti segi tiga
sama kaki, disebelah dua mata air yang berdekatan ada sebuah batu berukuran
besar yang masih dapat di tunjukkan, yang ceritanya batu itulah yang dipukul
oleh Nabiyullah Musa AS ketika mereka meminta agar Nabi Musa AS menunujukkan
Mu’jizatnya dihadapan kaumnya, lalu Nabi Musa AS memukulkan tongkatnya keatas
batu, kemudian dengan izin Allah Ta’ala terpancar 12 mata air dari celah-celah
bebatuan, dari setiap mata air bisa dinikmati oleh setiap suku dari Bani
Israil, sehingga menurut kebiasaan dimana ada mata air maka akan terbentuklah
suatu kumpulan masyarakat, begitu juga dengan kaum dan umat Nabi Musa AS
membentuk peradaban dilembah Nabi Musa AS, di lembah Nabi Musa ini sekarang
sudah terbentuk satu kota modern yaitu kota Petra karena sangat berdekatan
dengan Wadi (lembah) Musa AS dan penuh dengan hotel-hotel berbintang.
Yang
kedua ada satu lagi yang diyakini ‘Uyun
Musa (mata air Musa) yaitu yang ada di bawah dekat Jabal Nebo, bahkan
termasuk bagian dari lembah Jabal Nebo, berada sebelah bawah kanan
bila kita berdiri dipuncak Jabal Nebo
dengan menghadap kearah Palestina. Terpancarnya air dari bebatuan, saya
menggunakan Bahasa “bebatuan” karena air yang keluar itu sesuai dengan
pengamatan langsung, air itu terpancar
dari celah-celah bebatuan, atau batu-batu padas yang sangat keras yang mana
sebelumnya tidak ada air sama sekali, namun setelah Allah SWT perintahkan Nabi
Musa untuk memukulkan tongkat-Nya ke batu padas besar tersebut terpancarlah 12
mata air dari celah-celah bebatuan.
‘Uyun Musa AS yang ada dilembah Jabal Nebo lebih unik
daripada ‘Uyun Musa yang ada di Wadi Musa dekat Petra dan lebih
mudah untuk meyakinkan orang yang melihatnya, karena selain lembahnya diapit
oleh beberapa buah bukit dan Jabal Nebo yang mencapai ketinggian 617
meter (2680 kaki) dari permukaan laut, mata airnya berada di bawah kaki gua
yang cukup besar berbentuk setengah lingkaran, tinggi langit-langit gua dengan
tanah sebagiannya mencapai 2 meter sampai dengan 12 meter, yang lebih unik lagi
diatas gua ada enam pokok kayu, kenam pokok kayu tersebut sangat besar untuk ukuran kayu-kayu yang tumbuh di
padang pasir tandus. Bila air dapat terpancar dari celah-celah batu bukit dan
pegunungan, maka lebih memumkinkan lagi bukit atau gunung yang ditumbuhi oleh
kayu-kayu besar untuk menyimpan air dan mengalirkan air dari mata airnya,
menurut informasi yang diperoleh langsung dari penduduk setempat keenam pokok
kayu tersebut sudah ada dari semenjak Nabi Musa AS hidup dan tinggal dekat Jabal
Nebo dan diyakini Nabi Musa AS wafat di Jabal Nebo dan di tanam di Jabal
Nebo tersebut, namun sampai sekarang tidak ada yang dapat menunjukkan dimana
persisnya kuburan-Nya di Jabal Nebo.
Terpancarnya air dari celah-celah bebatuan, termasuk salah satu dari
mu’jizat Nabi Musa AS yang Sembilan. Sebagaimana dalam Kalam Alloh Ta’ala dalam
Surat Al-Isra’ ayat: 101:
“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa
sembilan buah mu`jizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala
Musa datang kepada mereka lalu Fir`aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya
aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir".
Sembilan ayat atau mu’jizat Nabi Musa AS yaitu, sebagaimana dijelaskan Imam
Ibnu Katsir dalam Tafsirnya: Tongkat Nabi Musa AS, Tangan keluar putih
bercahaya, Kekeringan berkepanjangan, Membelah laut, Angin Tofan, Wabah
belalang, Wabah kutu, Wabah kodok dan Darah keluar dari hidung (mimisan).
Kedudukan Jabal Nebo di tiga Agama Samawi:
-
Pertama: Dalam Agama Islam,
disebutkan dalam hadis Nabi SAW, bahwa Jabal Nebo itu di namakan Nabi SAW dalam
cerita wafatnya Nabi Musa AS dengan “Katsiib al-Ahmar” (Gunung Merah),
merujuk kepada hadis Nabi SAW yang bersumber dari Abu Huroiroh RA Nabi Musa AS
wafat dan di kuburkan di Jabal Nebo (Jabal Ahmar ).
-
Kedua : Kalangan Nashrani beranggapan bahwa Jabal Nebo
merupakan tempat suci bagi mereka, bahkan mereka menganggapnya salah satu
tujuan haji bagi penganut nashrani dengan alasan: Nabi Musa telah berdiri di
puncak Jabal Nebo dan menghadap kearah Palestina dan mereka beranggapan bahwa Jabal
Nebo dan sekitarnya sebagai “Ardhu al-Mi’ad” (Bumi yang telah
dijanjikan untuk mereka untuk kembali), juga mereka meyakini Nabi Musa wafat
dan dikuburkan di puncak Jabal Nebo, oleh sebab itu kalangan Nashrani
sangat ingin kembali ketempat ini dan ingin memakmurkannya, mereka juga sudah
membangun gereja sebagai makam bagi Nabi Musa AS dan membuat ornament-ornamen
(dekorasi interior) yang biasa dibuat bangsa Fenisia yang biasa digunakan oleh
Mosaik Katedral.
-
Ketiga : Kaum
Yahudi juga menetapkan Jabal Nebo sebagai tempat yang sangat disucikan, bahkan
tempat ini dianggap sebagai tanah haram bagi mereka. Bukit Nebo mejadi jalan
bagi Nabi Musa dan kaum-Nya menuju Tanah Suci Palestina ketika mereka keluar
dari Mesir, Nabi Musa Bersama kaum-Nya juga telah menghadapkan wajahnya kearah
negeri Kan’an atau Palestina, Kubah batu shokhroh, Gereja di Qudus, selatan
Libanon, Gunung Syeikh dan selatan Bukit Sinai. Bagi kalangan Yahudi tempat-tempat
ini yang paling mulia untuk dipandang oleh yang melakukan haji (ziarah) ke
Jabal Nebo
Laut Mati (Sea Dead) Dan Jejak Kaum Sadum (Kaum Nabi Luth AS)
D |

Besi-besi pagar di bibir pantai yang di pasang oleh salah satu perusahaan
pariwisata yang berasal dari Jerman yang masih baru sudah mengalami
pengkaratan yang sangat parah, kita juga tidak melihat satu orang penyelam yang
berani sampai agak ketengah, sebab pantai yang dangkal tidak begitu Panjang,
tidak ada satu kapal pesiar atau wisata yang dioperasikan di sepanjang Laut
Mati karena Laut yang satu ini sangat berbahaya, baik bagi alat-alat kapal
begitu juga dengan manusia. Kedangkalan pantai Laut Mati hanya sekitar 5 sampai
dengan 15 Meter dari bibir pantai, lewat dari situ sudah sangat dalam dan warna
air laut sangat biru.
Fenomena alam pada Laut Mati bagi perenang langsung merasakan, betapa
perihnya mata atau luka yang terkena air Laut Mati.
Karena tingginya kadar garam pada Laut Mati bagi perenang dapat merasakan
sensasi Laut Mati yang mampu mengangkat tubuh kita, sehingga bagi yang tidak
mampu berenang tidak perlu khawatir akan tenggelam, sangat disarankan jika
mandi di Laut Mati tidak berenang dengan telungkup.
Pada dasarnya Laut Mati hanyalah sebuah danau, dalam satu versi berukuran Panjang 35 KM dan lebar 13 KM ,
dikatakan Laut karena mengandung kadar garam atau airnya tidak tawar. Sepanjang
35 KM Laut Mati memisahkan 3 buah negara yaitu: Negara Yordani berada sebelah
timur, sementara Palestina dan Israel berada pada sebelah barat Laut Mati.
Laut Mati tidak begitu memiliki ombak, disebabkan angin yang berhembus
sangat sedikit di sekitar Laut Mati, keadaan itu terjadi karena keberadaan Laut
Mati berada pada titik terendah dimuka Bumi, begitu juga Laut Mati berada pada
lembah-lembah gunung dan bukit, sehingga menimbulkan suhu udara yang lebih
panas dan kering dibandingkan dengan setelah kita keluar dari daerah sekitar
Laut Mati, udaranya lebih lembab dan lebih dingin.
Dari informasi orang setempat yang telah biasa berada pada sekitar Laut
Mati, pada puluhan tahun yang lalu air Laut Mati sebenarnya Nampak memenuhi
bibir pantai. Akhir-akhir ini pada setiap tahunnya mengalami penyusutan sekitar
8 meter setiap tahun. Ternyata apa yang diberitakan sangat benar karena kita
dapat menyaksikan sekarang dari bibir pantai sebelah selatan dan sebelah utara
air Laut Mati sudah sangat jauh dari bibir pantainya.
Kedalaman Laut Mati masih misteri, sebagian ahli mengatakan kedalamannya
paling dalam 306 Meter, sebagian lagi mengatakan sampai sekarang belum dapat
dipastikan berapa kepastian kedalamannya, bahkan ada yang telah mengukurnya
kepastiannya belum terdeteksi.
Laut Mati menurut ahli, kerendahannya dari dasar laut bebas berada pada
titik paling rendah dimuka bumi ini, kerendahannya dari dasar laut bebas
mencapai 417 Meter menurut ahli yang sudah pernah menelitinya pada tahun 2003
silam.

Laut Mati Dengan Kaum Nabi Luth Alaihissalam
Bila kita mendengar sebutan Laut Mati, maka yang terbersik dalam hati langsung kepada kisah tragis kaum Nabi Luth AS, karena Laut Mati dengan kaum Nabi Luth AS tidak dapat dipisahkan, sebab Laut Mati itulah asal perkampungan atau kota peradaban kaum sedum, yang telah Alloh balikkan menjadi sebuah danau (laut) besar, dikarenakan dosa-dosa mereka yang saling menyukai sesame jenis, perbuatan keji itu tidak hanya dilakukan sembunyi-sembunyi, bahkan mereka berani melakukannya dihadapan khalayak ramai. Kata “Sodomi” sudah menjadi istilah negative sebab kata sodomi berasal dari nama satu kaum yang pernah tinggal persis di Laut Mati atau sekitar Laut Mati, kaum tersebut dikenal dengan kaum “Sadum”.
Apa
Kata Alquran Tentang Kaum “Sadum”?
“Kaum
Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada
mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?,
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus)
kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku, Dan aku
sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain
hanyalah dari Tuhan semesta alam,
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang
dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui
batas", Mereka menjawab: "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak
berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir", Luth
berkata: "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu".
169.
(Luth berdo`a): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari
(akibat) perbuatan yang mereka kerjakan', Lalu Kami selamatkan ia beserta
keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang termasuk
dalam golongan yang tinggal.,Kemudian Kami binasakan yang lain, Dan Kami hujani
mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang
yang telah diberi peringatan itu, Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak
beriman. (Q.S. Al-Syu’ara’: 160-174).
“Dan datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu
kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan
mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit, Dan datanglah
kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah
puteri-puteri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada
Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak
adakah di antaramu seorang yang berakal?, Mereka menjawab: "Sesungguhnya
kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu,
dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki, Luth
berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau
kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan), Para
utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah
utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu,
sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir
malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali
isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena
sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah
subuh itu sudah dekat?, Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum
Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan
batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh
Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.
(QS. Hud: 77-83).
“Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul, (Ingatlah) ketika Kami
selamatkan dia dan keluarganya (pengikut-pengikutnya) semua, kecuali seorang
perempuan tua (isterinya yang berada) bersama-sama orang yang tinggal, Kemudian
Kami binasakan orang-orang yang lain, Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk
Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi, dan di
waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?”.
(Q.S. Al-Shoffat: 133-138).
Apa
Kata Hadis Nabi Tentang Peminat Kelakuan Kaum “Sadum”? .
Bila
kaum Sadum telah dihancurkan dengan membalikkan negeri mereka dan jejaknya
sekarang bisa kita lihat Laut Mati, sebagai I’tibar bagi orang yang mau
mengambil I’tibar. Nah dalam hadis nabi dijelaskan hukum bagi pelaku homo
seksual yang diwariskan kaum Sadum sbb:
“ Apabila kamu menemukan orang yang berbuat seperti yang dilakukan kaum
Nabi Luth, maka bunuh kamulah pelaku dan penderitanya”.
“ Lempar (rajam) kamulah pelaku seperti kelakuan kaum Nabi Luth dari atas,
bawah dan dari seluruh arah”.
Hukuman bagi pelaku sodomi, ulama berbeda dalam menetapkan hukumnya, Imam
Syafi’I memperlakukan pelaku sodomi seperti memperlakukan pelaku zina, di
cambuk atau dirajam bagi yang sudah pernah nikah. Sayyidina Ali memfatwakan
untuk dibunuh dengan cara membakarnya dan melemparkannya dari ketinggian. Imam
Malik berpendapat dengan merajamnya.Wallohu a’lam.

Dan tatkala ia sampai di
sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang
meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua
orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu
(dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak
dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan
(ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya".Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya,
kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdo`a: "Ya Tuhanku
sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan
kepadaku".Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita
itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil
kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak)
kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu`aib) dan menceritakan
kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu`aib berkata: "Janganlah kamu
takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu". Salah seorang
dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang
bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil
untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".
Kota Madyan sebenarnya
berada dikota al-Bada’ sebelah barat daya dari Arab Saudi yaitu lebih kurang
170KM dari wilayah Tabuk. Dikenal
dizaman itu kaum nabi Syu’aib dengan Ash-hab al-Aiykah, karena mereka menyembah
kayu-kayu al-Aiykah yang ada disekitar mereka.

Petra Salah Satu Destinasi Wisata Tujuh Ajaib Baru Dunia Di Yordania Dan Tercatat Sebagai Warisan Dunia Oleh
Unesco
S |
itus
arkeolog Kota Petra termasuk kota kuno terletak di Provinsi Ma’an arah
selatan negara kerajaan Arab Yordania, dulu dikenal juga dengan kota “Sala”
sebagaiman disebut juga dengan kota Bunga Mawar (Madinah al-Wardiyah),
penamaan itu terkenal karena warna batunya kemerahan dan berlapis-lapis
layaknya seperti Bunga Mawar. Kota Petra kuno sudah berdiri semenjak tahun 312
sebelum Masehi, Petra merupakan Ibu Kota bagi kerajaan Arab Nabthiy (Nabatea) kawasan ini termasuk jalur sutera yang
memanjang antara Palestina dan Mesir. Letak Petra berada diantara dua bukit
batu padas dari gunung Madzbah (tempat sembelih) dan gunung batu padas yang
terjal, tepatnya antara lembah Wadi Arbah memanjang dari Laut Mati dan Teluk Aqabah.
Kerajaan ini di zamannya hidup sekitar 30.000,- jiwa mendiami kota kuno ini
semenjak tahun 168 sebelum Masehi sampai tahun 60 sebelum Masehi, yaitu
masuknya kekuasaan Romawi yang menghilangkan sejarah Petra sampai tahun 700
Masehi. Dimasa kejayaannya Petra dipimpin oleh seorang pemimpin yang sangat
demokratis, rajanya bisa dihukum jika terbukti bersalah.
Petra sudah berabad-abad hilang dari peta dunia, baru ditemukan lagi oleh
seoranga arkilog Suwiss Yohan Lordpinkleton Burchaard tahun 1812.
Datang Ke Damascus- Syria “Terjun Bebas”
I |
stilah terjun bebas dikalangan mahasiswa Timur Tengah, artinya
datang tanpa ada komunikasi dengan salah satu institusi perguruan yang akan
menerimanya sebagai pelajar, atau tanpa ada kalling visa dari keluarga yang
menerimanya ditempat tujuan.
Sampai di Damascus memasuki musim gugur, atau
pra musim dingin. Pendaftaran masuk
sekolah dimulai pada akhir bulan September atau awal bulan Oktober. Lebih satu
setengah bulan menunggu untuk dapat mendaftarkan diri sebagai pelajar. Karena
datangnya terjun bebas, kesimpulan dalam hati tidak perlu memilih-milih
sekolah. Yang terpenting “muqoyyad “(Terdaftar) dalam satu ma’had agar
dapat memperoleh izin tinggal. Sementara itu visa masuk hanya diperoleh satu
bulan, namun dapat ditambah dua pekan di imigrasi Syria Damascus melalui
rekomendasi dari pihak KBRI. Ketatnya peraturan dan senantiasa dibayangi inteligen,
membuat setiap orang takut tidak memiliki izin tinggal walaupun satu hari.
Karena akan langsung di jemput mukhabarat (inteligen) ketempat kita
tinggal dan akan di introgasi dibawah ancaman. Jika nasib baik akan dipulangkan
ke Indonesia atau di deportasi ke negara lain. Kejadian seperti itu pernah
terjadi bagi salah seorang teman mahasiswa yang berasal dari Jakarta diusir
dari Damascus. Belakangan diketahui keluar dari Syria dan masuk negara Kerajaan
Yordania dan kulliah disana.
Sebelum terdaftar di salah satu instansi, kita
tinggal di sekretariat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Damascus yang
merupakan rumah arobi gaya tradisional dan sangat sederhana, terletak di belakang perumahan elit jalan
utama Mazzah autostrad.
Biasanya yang tinggal di sekretariat adalah
mahasiswa yang belum terdaftar di salah satu perguruan, atau yang datang hanya
sekedar cari pengalaman, atau yang tidak sanggup menyewa rumah diluar.
Tinggal di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI)
banyak memperoleh pengalaman, diantaranya : “Ketika musim dingin tidak ada
pemanas udara, di musim panas tidak ada pendingin udara, makan patungan, tidur
selalu diserang oleh nyamuk bule (putih). Dimusim panas dan musim dingin
kepinding selalu ada. Satu gigitan dapat menimbulkan gatal-gatal serius”.
Di akhir September pendaftaran di
sekolah-sekolah dan perguruan mulai di buka, baik tingkatan ma’had begitu juga
perguruan tinggi. Bagi saya ketika itu tingkatan atau kualifikasi akademik
tidak menjadi satu tujuan utama. Tujuan utama saya adalah bagaimana dapat memperoleh
ilmu pengetahuan. Prinsip saat itu mahir dan menguasai Bahasa Arab adalah modal
utama untuk dapat memperoleh Ilmu pengetahuan.
Sayapun mendaftarkan diri di satu ma’had yang sangat bonafid yaitu ma’had Muhaddits al-Akbar Syeikh Badruddin al-Hasani. Melalui seleksi yang ketat dan ujian beberapa bidang studi saya Alhamdulillah dinyatakan lulus murni beserta enam orang dari Thailand dan Philifina. Yang mendaftarkan diri saat itu dari negara-negara Asia Tenggara sekitar tujuh puluh orang. Pada awalnya saya diterima belajar saja, fasilitas belum dapat di penuhi dan belum dikasih tinggal di asrama. Karena asrama penuh dan belum ada beasiswa selama satu bulan. Ma’had Muhaddits al-Akbar Syeikh Badruddin al-Hasani nisbah kepada nama seorang imam dalam hadits berasal dari Maroko. Terletak di Mazzah Jabal Outostrad tempat kelahiran Imam besar yang terkenal dengan Imam Mizziy salah seorang dari ulama besar dalam hadits yaitu Imam al-Hafidz Jamaluddin Abul Hajjaj nama lengkapnya: Yusuf Bin Azzaki Abdurrahman Bin Yusuf Bin Abdul Malik Bin Yusuf Bin Abi Al-Zahar al-Qudha’I al-Halabi al-Syafi’I wafat: 1341H, umur 85 tahun, guru dari Imam Ibnu Katsir Imam al-Hafidz Imaduddin Abul Fida Ismail Bin Umar Bin Katsir Bin Dhowuk Bin Katsir Bin Dara’ al-Qurasyi Al-Dimasyqi al-Syafi’I wafat: 1373H umur 72 tahun.
Ma’had Muhaddits al-Akbar Syeikh Badrauddin al-hasani ini termasuk madrasah yang cukup terkenal dengan keilmuan yang diajarkan disitu. Sebab yang menjadi pendidik di ma’had ini termasuk ulama-ulama besar seperti : Prof. Dr. Wahbah Zuhaily, Dr. Taufiq Ramadhan al-Bouthy, Muhaddis besar Abdul Qadir Arnauth (Tiga sekawan yang sangat tekenal : Syeikh Nashiruddin al-Albaniy, Syeikh Syu’aib Arnauth dan Syeikh Abdul Qadir Arnauth) ketiga ulama ini berasal dari Al-Bania, dan sama-sama alumni ma’had Fath al-Islami Damascus yang sangat bonafid. Ma’had Syeikh Badruddin al-Hasani juga sering mengundang ulama-ulama terkenal sebagai pembicara seperti : Prof. Dr. Said Ramadhan Bouthy, Prof. Dr. Muhammad Zuhaily, Prof. Dr. Mushtafa al-Bugha, Dr. Muhammad Habasy dan banyak lagi.
Kurikulum Yang Diajarkan
B |
agi yang pernah mengecap pendidikan di ma’had ini selama tiga tahun
sudah memadai untuk dikatakan sebagai orang yang berilmu atau ulama. Di ma’had
ini diterapkan disiplin militer. Tidak boleh terlambat dibarisan apel pagi
walaupun satu menit. Oleh sebab itu tidak jarang siswa dipecat dan dikeluarkan
sebagai siswa karena terlambat satu menit atau sedikit kurang disiplin. Sistem
yang diterapkan bukan mencari murid sebanyak-banyaknya tapi memilih dengan
ujian ketat dan layak menjadi siswa baik dari segi kemampuan begitu juga dari
segi akhlak dan disipilin(Kognitif dan Afektif).
Dari kemampuan daya serap siswa senantiasa diuji dengan hafalan dan disiplin, apabila gagal satu bidang studi dari kurikulum yang diajarkan di semester manapun siswa akan dikeluarkandari asrama dan diputus beasiswa. Jika gagal alias rasib (fall) dua bidang studi maka langsung dikeluarkan dari sekolah tanpa ada ujian ulangan. Semua itu diterapkan karena kebutuhan siswa sudah ditanggung pihak yayasan, mulai dari pena, buku, makan, minum bahkan pakaian perlengkapan belajar dan dikasih uang saku demikian juga dengan biaya kesehatan diberi gratis bahkan biaya rekreasi juga diberikan perkelompok. Pada saat itu ma’had ini paling mudah fasilitas yang diberikan dibandingkan ma’had dan perguruan swasta lainnya.
Sistem belajar yang diberlakukan adalah sistem hafalan dan pemahaman. Misal hari ini diajarkan 5 sampai 6 hadis besok hari diharuskan sudah hafal. Jika setoran hafalan Alquran atau pelajaran yang lain tidak lancar satu dua kali, guru bidang studi akan melaporkan hasil belajar pelajar kepada direktur ma’had. Besok pagi akan diperingatkan, dan jika tidak berobah maka akan berakhir dengan pemecatan tanpa basa-basi. Setiap pelajaran yang sudah diajarkan, bagi setiap siswa harus siap menjawab jika ditanya besok hari oleh guru bidang studi. Oleh karena itu kemampuan seorang peraih rangking satu dengan rangking tigapuluh tidak jauh berbeda dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Bagi siswa yang meraih rangking sepuluh besar, sudah menjadi tradisi pihak perguruan akan memberi hadiah berupa kitab apa saja yang dipilih oleh siswa terbaik. Pada setiap akhir semester kita memperoleh hadiah berupa kitab-kitab turats karena selalu masuk dalam raihan sepuluh besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar