MENCARI
KESEIMBANGAN ANTARA DUNIA DENGAN AKHIRAT
Oleh: H. Salman Abdullah Tanjung, MA
Ketua Umum MUI Kabupaten Asahan
Saudara-saudara
sidang jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala!
Keseimbangan dalam semua asfek kehidupan, sangatlah dibutuhkan
agar semua perjalanan berjalan dengan baik dan teratur. Tanpa adanya
keseimbangan manusia tidak akan lurus dalam berjalan, kendaraan tanpa ada
keseimbangan pada pesawat akan lebih mudah jatuh, kapal laut akan miring, mobil
akan oleng, bangunan tidak akan indah dan kekuasaan atau kedaulatan sebuah
negara akan terganggu dan jauh dari kondusif. Kata kuncinya segala sesuatunya
tanpa keseimbangan akan hancur, kehidupan dunia tidak akan teratur dan
kehidupan akhirat akan menjadi bencana abadi yang tidak berujung.
وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ ﴿٩﴾
“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu”. (Q.S. Arrahman:9)
Keseimbangan yang dituntut Allah Ta’ala dari kita sebagai hamba,
sangat berbeda dengan yang dituntut oleh makhluk, yang dituntutnya harus
memenuhi ukuran dan kafasitas yang sama, seperti gambaran tubuh manusia ada dua
mata antara kanan dan kiri yang setara dan sama, ada dua tangan yang juga sama,
dua kaki, dua telinga, dua lobang hidung dan sebagainya. Apabila salah satunya
tidak ada, akan langsung nampak tidak indah, bahkan manusia tidak akan berjalan
dengan baik dan cendrung mencelakainya dalam beraktifitas. Sementara
keseimbangan yang dituntut Allah Ta’ala tidak demikian dalam menjalankan
aktifitas, karena keseimbangan yang dituntut Allah Ta’ala sesuai dengan
perintah-Nya dan selalu diiringi dengan Rahmatnya untuk menutupi keseimbangan
itu.