MEMBANGUN SEMANGAT
“GHIROH” ISLAM
DALAM MENYAMBUT
TAHUN BARU HIJIRIYAH
Oleh: H. Salman
Abdullah Tanjung, MA
Kata
Ghiroh dapat diartikan dengan semangat atau cemburu, Ghiroh Islam
berarti semangat Islam atau cemburu terhadap Islam. Cemburu terhadap Islam
maknanya merasa marah atau timbul semangat juangnya atau semangat beragamanya
jika kehormatan agamanya dihina atau direndahkan pihak-pihak lain, dan dapat
juga diartikan dengan membela dan menjaga agama dari keburukan.
Agama
tidak hanya menjadi tanggungjawab semasa hidup didunia, namun akan sampai
kedalam liang tanah, seseorang akan ditanya oleh malaikat didalam kubur
beberapa pertanyaan yaitu: Siapa
Tuhanmu?, Siapa Nabimu?, Apa agamamu?, Apa Imammu? Dan siapa saudaramu?. Orang
yang beriman akan menjawab: Allah adalah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Islam
adalah agamaku, Alquran Imamku dan
Muslimin dan Muslimat saudaraku.
Ukuran
atau indikator semangat keislaman seseorang dapat dilihat dari rasa
tersingguungnya jika agama atau
Tuhannya, Nabinya, Imamnya atau salah seorang saudaranya dihina atau dicederai
pihak-pihak lain.
Peristiwa
semangat keislaman pernah terjadi pada masa Nabi Shollollohu ‘Alaihi Wasallam
mengenai sahabat yang bernama Sa’ad Bin Abi Waqqosh Rodhiyallohu ‘Anhu bila
hukum Alloh Ta’ala telah terlanggar walaupun hanya dalam batas dosa kecil[1]: Bersumber dari sahabat Mughiroh Bin Syu’bah
Rodhiyallohu ‘Anhu, ia bercerita: Berkata Sahabat Sa’ad Bin Abi Waqqosh
Rodhiyallohu ‘Anhu: Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istiriku,
sungguh aku akan menebasnya dengan mata pedangku , Kemudian cerita itu sampai
kepada Rasululloh Shollollohu ‘Alaihi Wasallam, lalu Beliau bekata:”Apakah
kalian terkagum-kagum dengan sifat Ghiroh Sa’ad?, sungguh Aku lebih ghiroh
daripadanya, dan Alloh lebih ghiroh dariku”. Dan pada riwayat yng lain :”Karena ghiroh Allah, diharamkan setiap keburukan
baik yang nyata atau yang tersembunyi”.