MARI
MENGENALI NABI KITA MUHAMMAD SAW
Oleh : H.
Salman Abdullah Tanjung, MA
KENAPA WAJIB MENGENAL RASULULLAH SAW ?
Kita wajib mengenal Rasulullah SAW, ada beberapa alasan :
1.
Karena
Allah Ta’ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya beriman kepada Nabi Muhammad
SAW. Sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala :
{Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang
telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan}.
(Q.S: Attaghabun:8).[1]
2.
Allah
Ta’ala mewajibkan manusia untuk mengikuti seruan Nabi SAW : (Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).(QS:
Ali Imran:31).[2]
3.
Allah SWT
telah mewajibkan para hamba-Nya agar mereka mencintai Nabi SAW melebihi cinta
mereka terhadap anak, ayah dan keluarga.
{Katakanlah:
"jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik}.(QS:Attaubah:24)[3]
4.
Mengenal
kepribadian Nabi SAW akan memberikan gambaran dalam hati seolah-olah Nabi SAW
ada bersama mereka.
{Dan
ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi
Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah
di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus} (QS:Al-Hujrat:7).[4]
5.
Mengenali
sifat dan karakter Rasulullah dapat membangkitkan rasa cinta dan rasa rindu
akan berjumpa dengan-Nya.
KETAMPANAN WAJAH DAN KEANGGUNAN DIRI NABI
SAW
Di jelaskan dalam sejarah, Rasulullah SAW Allah ciptakan sebagai manusia
yang paling sempurna, baik dari segi fisik, rupa dan akhlak. Beliau memiliki
kelebihan dari semua asfek. Orang yang sudah pernah melihatnya mengatakan :
Tidak pernah mereka lihat yang dapat menandingi diri Nabi kita Muhammad SAW.
Di jelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, bersumber dari
Sahabat ‘Azib Bin Bara’ RH : “Adalah Nabi SAW sebagus-bagus muka manusia,
sebaik-baik akhlak, dia tidak terlalu tinggi juga tidak pendek”[5].
Pada riwayat Muslim dari Bara’ Bin ‘Azib RA. “Nabi SAW berperawakan sedang,
bahunya tegap, memiliki rambut sejajar daun telinga, saya melihatnya memakai
pakaian warna merah dan saya tidak pernah sama sekali melihat orang lebih
tampan dari padanya”[6].
Pada riwayat Ahmad bersumber dari Ali Bin Abi Thalib RA : “Rasulullah SAW
memiliki kepala seimbang dengan badan, tangan dan tumit tegap, pipinya putih
kemerah-merahan, memiliki bulu dada yang rapi memanjang, berjalan dengan
semangat dan kuat”[7].
Rupa Nabi SAW riwayat al-Baihaqi, al-Hakim, al-Ghoylaniyat, Ibnu Abdi
al-Bar, Ibnu Syahin, Ibnu al-Sakan dan al-Thabrani dishohehkan oleh Imam Hakim
di pandang dari semua sudut dirinya yang mulia bersumber dari riwayat Ali Karramallah
Wajhah.
No
|
Bagian-Bagian Tubuh
Nabi Muhammad SAW
|
Diskripsi
|
1
|
Tinggi badan
|
Sedang, tidak terlalu tinggi juga tidak
pendek
|
2
|
Rambut
|
Tidak kriting juga tidak lurus sekali (ikal)
|
3
|
Daging tubuh
|
Seimbang dengan badan
|
4
|
Wajah
|
Antara lonjong & oval
|
5
|
Warna kulit
|
Putih bersih kemerah-merahan
|
6
|
Alis mata
|
Tebal hitam antara alis kanan dan kiri
di tumbuhi bulu halus
|
7
|
Bulu mata
|
Panjang, hitam dan lentik seperti sudah
memakai celak
|
8
|
Tangan, kaki dan dua tumit
|
Nampak kuat dan tebal tidak ditumbuhi
bulu
|
9
|
Dada sampai pusat
|
Ditumbuhi bulu halus lurus dan rapi
|
10
|
Cara melangkah
|
Melangkah dengan semangat
|
11
|
Cara menghadap orang
|
Apabila menghadap maka seluruh badan
ikut berpaling
|
12
|
Tanda Nubuwwah (kenabian)
|
Berada antara dua bahunya sebelah kiri
sejajar dengan jantung
|
13
|
Cara bicara
|
Lembut dan jujur
|
14
|
Bergaul
|
Bergaul dengan cara mulia dan terhormat
|
15
|
Cara menatap
|
Tatapannya berwibawa dan ramah membuat
orang suka kepadanya
|
16
|
Perut
|
Tidak dibalut lemak
|
17
|
Suara
|
Cantik agak serak-serak basah
|
18
|
Mata
|
Putihnya sangat putih dan hitamnya
sangat hitam
|
19
|
Jambang
|
Bulunya halus tebal
|
20
|
Leher
|
Lebih tinggi dari biasa
|
21
|
Penampilan
|
Tenang, anggun dilihat dari jauh dan
tampan dilihat dari dekat
|
22
|
Bicaranya
|
Jelas, tegas, tidak bertele-tele juga tidak
terlalu cepat
|
23
|
Sifat
|
Pandangan mata terjaga, tidak liar, adil
dalam memandang orang yang disekitarnya, memandang penuh simpatik, banyak
disukai orang, tidak suka mencaci, merendahkan atau bermasam muka. Sifatnya
mendahulukan orang lain dalam masalah makan dan minum dan Beliau yang
melayani sahabat atau tamu yang menjumpainya.
|
24
|
Rambut
|
Rapi, memanjang hampir menyentuh bahu,
atau sejajar dengan kulit telinga bawah
|
WAJAH NABI SAW BERSINAR DAN BERCAHAYA
P
|
ara sahabat sepakat, menerangkan bahwa
wajah Nabi SAW bersinar, anggun, cerah, bercahaya berbinar-binar dan wibawa.
Diantara sahabat ada yang mencontohkannya dengan matahari, ada yang
mengumpamakannya seperti bulan purnama dan ada yang mencontohkannya seperti
cahaya bulan.
Sahabat Abu Hurairah RA bercerita dalam riwayat Tirmidzi : “Tidak
pernah saya melihat orang yang lebih bagus dari rupa Rasulullah SAW,
seolah-olah matahari hinggap di mukanya”1.
Dan Shohabiyah Rubayi’ Binti Mu’aizd dalam riwayat Baihaqi menjelaskan muka
Nabi SAW kepada Abi Ubaidah seperti mata hari terbit”[8].
Sedangkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim wajah Nabi SAW lembut diumpamakan
seperti lembutnya bulan purnama”[9].
Sahabat Abdullah Bin Salam RA. bercerita, pertama-tama yang disaksikan
ketika Rasulullah SAW memasuki kota Madinah, orang banyak berbondong-bondong
mendekatinya. Saya salah satu yang ikut dalam gerombolan. Sewaktu saya melihat
wajah Nabi SAW, saya langsung berpikir dan berkata dalam hati : Ini wajah
seorang yang tidak bohong. Dia adalah wajah imam semua Nabi. Pertama-tama yang
saya dengar dari mulutnya : “Wahai manusia ! Tebarkan salam, beri kamu
makan, hubungkan kamu silaturrahim, shalatlah kamu dimalam hari ketika orang
lain tidur nyenyak, maka kamu akan masuk sorga dengan sentosa”(HR. Tirmidzi dan
di shahehkannya)[10].
Ummul mukminin Aisyah Rah. Bercerita : Saya duduk
bersama Rasulullah SAW, saya sedang menyulam dan Rasulullah memperbaiki (menjahit)
sandalnya, keringatnyapun bercucuran dari bagian dahinya, satu demi satu
mengalir dengan mengeluarkan cahaya, lalu saya terheran-heran, kemudian
Rasulullah berkata : ”Kenapa engkau terkejut?” saya jawab : Dahi-Mu mulai berkeringat, dan keringat itu menimbulkan
cahaya, seandainya Abu Kabir al-Hudzali melihatmu niscaya ia akan lebih
mengutamakan syairnya untukmu. Sebagaimana ia sebut : Dia tidak membawa
sedikitpun darah haidh, juga ia tidak menyusui dengan seorang ibu dengan air
susu yang rusak, seandainya engkau melihat cahaya mukanya, cahaya mukanya
mengalir bersama peluhnya bersinar-binar. (HR. Ibnu Asakir, Abu Nu’aim dan al-Khatib
dengan sanad hasan)[11].
WANGI KERINGAT RASULULLAH SAW
D
|
iantara sifat keringat Nabi SAW : Aroma
keringatnya sangat wangi walaupun Beliau tidak menyintuh wangi-wangian.
Walaupun demikian Rasulullah SAW juga tetap memakai minyak wangi agar dicontoh
para sahabat dan ummatnya. Wangi-wangian salah satu diantara tiga yang di sukai
Nabi SAW, sebagaimana dalam sabda-Nya : “ Telah di sukakan kepada-Ku dari dunia kamu: Wangi-wangian,
wanita dan di jadikan kesenangan-Ku mengerjakan shalat”. (HR. Tirmidzi)[12].
Diantara bukti wanginya badan Nabi SAW, yang mengeluarkan keringat
semerbak minyak anbar dan kesturi, di jelaskan pada riwayat Bukhari dan Muslim
bersumber dari sahabat Anas Bin Malik RA : Anas Berkata : “Saya tidak pernah
mencium minyak anbar, juga tidak minyak kesturi atau minyak wangi lainnya
melebihi wangi aroma Rasulullah SAW, demikian juga saya tidak pernah menyentuh
berupa kain sutra kasar atau halus yang melebihi kelembutan sentuhan Rasulullah
SAW”[13].
Keringat Rasulullah SAW melebihi wangi minyak wangi apapun. Di jelaskan
pada hadis riwayat Tirmizi berkata sahabat Anas RA : “Dan saya tidak pernah
mencium kesturi sama sekali juga tidak minyak wangi lainnya yang melebihi wanginya
keringat Rasulullah SAW”[14].
Dan tercatat dalam sejarah, sebagaimana diriwayatkan Abu Nu’aim dan
al-Khatib : (Bahwasanya Aminah Ibunda Rasulullah SAW berkata ketika ia
melahirkan Nabi SAW : Kemudian aku melihat kepada-Nya ternyata Dia seperti
bulan purnama, wanginya semerbak seperti wangi minyak kesturi)[15].
Sedangkan kelembutan tangan Nabi SAW juga di jelaskan pada hadis riwayat
Muslim, bersumber dari Jabir Bin Samuroh RA, ia bercerita : “Satu
hari saya shalat bersama Rasulullah shalat zuhur, kemudian saya ikut pulang
bersamanya, dia menuju keluarganya, tiba-tiba dia berjumpa dengan dua orang
anak-anak, lalu Rasulullah mengusap pipi mereka satu persatu”.
Berkata Jabir : “Dan dia pun mengusap pipiku, saya merasakan kesejukan
tangannya dan rasa wangi tak obahnya seperti minyak wangi yang baru ia
keluarkan dari kotak minyak wangi”.
KERINGAT NABI DIJADIKAN SEBAGAI PEWANGI
D
|
iantara kelebihan berupa mu’jizat Nabi SAW
: Dijadikannya keringat Nabi SAW sebagai pengganti minyak wangi oleh sahabat.
Cerita ini tidak dapat di analogi dengan logika, kelebihan ini tentu tidak
diberikan kepada setiap manusia. Tapi itulah kenyataan dan kenyataan itu
dikutip dari riwayat-riwayat soheh. Diantaranya riwayat Imam Muslim bersumber
dari sahabat Anas Bin Malik RA, Anas bercerita : “Suatu hari Nabi SAW datang
kerumah kami, kemudian ia tidur sebentar (Qoilulah) – di tengah hari- kemudian
Rasulullah berkeringat, lalu datang ibuku – Ummu Sulaim Binti Milhan saudari
sesusuan Nabi SAW – membawa botol, dan ibuku pun mengalirkan keringatnya
kedalam botol, tak lama kemudian Nabi SAW terbangun dan berkata : ” Ya Umma
Sulaim! apa yang engkau lakukan ini?” dijawab Ummu Sulaim : “Ini keringatmu
kami jadikan minyak wangi kami, dan ini lebih wangi daripada wangi-wangian
lainnya”[16]0.
Meriwayatkan Imam al-Tabrani bersumber
dari Ummi Ashim istri Utbah Bin Farqad al-Sulami ia bercerita : “Kami ada empat orang wanita bersama di rumah Utbah sebagai istrinya,
maka setiap istri berusaha agar ia lebih wangi dari madunya, dan pada setiap
kali Utbah keluar dia pasti mengoleskan
minyak wangi di bagian jenggotnya, memang benar dialah ternyata yang lebih
wangi diantara kami, dan apabila ia keluar bertemu orang lain, mereka berkata :
kami tidak pernah mencium minyak wangi melebihi wanginya minyak wangi Utbah.
Pada satu hari saya berkata kepadanya : Kami para istrimu berlomba-lomba siapa
yang lebih wangi diantara kami, namun wangimu masih melebihi wangi kami, apa
sebabnya?. Utbah pun bercerita : Satu hari dimasa Nabi SAW saya terkena
penyakit gatal-gatal, lalu saya mendatanginya untuk mengadukan yang saya alami,
kemudian dia menyuruhku untuk membuka bajuku, dan aku pun duduk di hadapannya,
dan pakaianku ku letakkan dipangkuanku, Rasulullah pun meniup di bagian
tanganku, kemudian mengusap bagian belakangku dan bagian perutku, semenjak itu
semerbaklah wangian ini pada diriku”.
لايهدي ومساكن ترضونها أحب إليكم من الله ورسوله وجهاد في
سبيله فتربصوا حتى يأتي الله بأمره والله
القوم
الفاسقين [التوبة:24]
واعلموا أن
فيكم رسول الله لو يطيعكم في كثير من الأمر لعنتم ولكن الله حبب إليكم الإيمان
وزينه في قلوبكم [4]
وكره إليكم
الكفر والفسوق والعصيان ، ألئك هم الراشدون[الحجرات: 7]
المنكبين،
له شعر يبلغ شحمة أذنيه، رأيته في حلة حمراء، لم أر شيئا قط أحسن منه صلى الله
عليه وسلم"
رواه
مسلم
بالطويل،
ضخم الرأس، شثن الكفين والقدمين، مشربا وجهه بحمرة، طويل المسربة، إذا مشى تكفأ
كأنما
يقلع
من صحرة، لم أر قبله ولا بعده مثله" رواه الإمام أحمد
1 روى الترمذي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : (مارأيت
شيئا أحسن من رسول الله، كأن الشمس في وجهه).
[8] وعن أبي
عبيدة بن محمد بن عمار بن ياسر قال : قلت للرُّبيع بنت معوذ : صفي لنا رسول الله
صلى الله عليه وسلم ! فقالت : (يابني لو رأيت الشمس طالعة). رواه الترمذي
والبيهقي.
[9] عن أبي
إسحاق السبيعي أنه قال : سأل رجل البراء بن عازب : أكان وجه رسول الله صلى الله
عليه وسلم مثل السيف ؟ فقال : "لا، بل مثل مثل القمر". رواه البخاري
ومسلم وفي صحيح البخاري من حديث كعب بن مالك أنه قال : ( كان رسول الله صلى الله
عليه وسلم إذا سر استنار وجهه كأنه قطعة قمر ).
[10] قال عبد
الله بن سلام رضي الله عنه : أول ما قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة انجفل
الناس إليه- أي : أسرعوا إليه – فكنت فيمن جاءه، فلما تأملت وجهه صلى الله عليه
وسلم واتبنته – أي – تحققته – عرفت أن وجهه ليس بوجه كذاب – أي : بل هو وجه
إمام المرسلين – قال : فكان أول ما سمعت من كلامه أن قال : "أيها الناس :
أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلوا بالليل والناس نيام، تدخلوا
الجنة بسلام" رواه الترمذي وصححه.
[11] روى ابن
عساكر وأبو نعيم والخطيب بسند حسن عن عائشة رضي الله عنها قالت : كنت قاعدة أغزل
والنبي صلى الله عليه وسلم يخصف نعله فجعل جبينه يعرق، وجعل عرقه يتولد نورا،
فبهت، فقال : "مالك بهت" قلت جعل جبينك يعرق، وجعل عرقك يتولد نورا ولو
رآك أبو كبير الهذلي لعلم أنك بشعره أولى حيث يقول :
ومُبَرَّا من كل غبر حيضة – وفساد مرضعة وداء مغيل.
وإذا نظرت إلى أَسِرَّةِ وجهه – برقت بروقَ العارض
المتهلل.
[12] روى الترمذي
أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : "حبب إلي من دنياكم : الطيب والنساء،
وجعلت قرة عيني في الصلاة".
[13] عن أنس رضي الله عنه قال : (ما شممت عنبرا قط ولامسكا،
ولاشيئا أطيب من ريح رسول الله صلى الله عليه وسلم، ولامسست شيئا قط : ديباجا ولا
حريرا ألين مسا من رسول الله صلى الله عليه وسلم) . متفق عليه.
[14] قال أنس رضي
الله عنه : (ولا شممت مسكا ولا عطرا كان أطيب من عرق رسول الله صلى الله عليه
وسلم).
[15] روى أبو نعيم
والخطيب أن آمنة أم رسول الله صلى الله عليه وسلم لما ولدته قالت : (ثم نظرت إليه
فإذا هو كالقمر ليلة البدر، ريحه يسطع كالمسك الأذفر).
10 وعن جابر بن سمرة رضي الله عنه قال : صليت مع رسول الله
صلى الله عليه وسلم صلاة الأولى – يعني – صلاة الظهر – ثم خرج إلى أهله وخرجت معه
، فاستقبله ولدان – أي : صبيان – فجعل صلى الله عليه وسلم يمسح خدَّيْ أحدهم واحدا
واحدا. قال جابر : أما أنا فمسح خدي فوجدت ليده بردا وريحا كأنما أخرجها من جؤنة
عطار). رواه مسلم.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar